Breaking News

header ads

Renungan malam singkat: semut yang kecil dengan seekor buaya yang besar




 
seekor semut kecil yang pintar.(foto:d,k)
renungan malam edisi 22 januari 2018

Baca ayat ini : Amsal 18:12




"Tinggi hati mendahului kehancuran, tetapi kerendahan hati mendahului kehormatan."

Renungan:
Di sebuah hutan tinggalah sekelompok semut yang bersarang pada sebatang pohon di pinggir sungai. Keberadaannya yang kecil dan lemah sering menjadi bahan ejekan seekor buaya. "Hai semut, apa yang bisa kamu lakukan dengan tubuhmu yang kecil dan lemah itu. Tidak ada yang dapat kamu laku
kan kecuali hanya berjalan dan berbaris setiap hari. Meskipun dihina, semut-semut itu tidak perna sakit hati dan mereka tetap bekerja dengan rajin. 
Suatu hari, hujaan turun dengan deras sehingga sungai meluap dan banjir besar melanda di sekitar tempat itu. Binatang-binatang hutan berlarian untuk menyelamatkan diri. Tak terkecuali semut-semut kecil tadi. Semut-semut itu menyelamatkan diri dengan naik sebatang pohon yang cukup tinggi sehingga semuanya selamat dari terjangan arus sungai. Bagaimana nasib buaya? Arus sungai yang terlalu kuat membuat tubuhnya terseret dan terhempas pada sebongkah batu besar yang ada di tengah sungai. Buaya yang congkak dan senang menghina sesamanya itu mati disaksikan para semut dari atas pohon.
Kesabaran dan kerendahan hati adalah sikap yang baik dan harus dikembangkan. Orang yang rendah hati dan sabar dapat menguasai diri dengan baik sehingga tidak menghina orang lain yang lebih lemah. Tuhan memberkati kita semua.Amin.(dk)


Posting Komentar

0 Komentar